Pages

Mitos Seputar Diet; Merubah Pemahaman Tentang Diet

Jumat, 29 Juni 2012

Merubah Pemahaman Tentang Diet

Memiliki bentuk tubuh dan berat badan ideal adalah keinginan banyak orang, hal tersebut membuat banyaknya yang melakukan praktek diet sehat untuk mendapatkan tubuh yang ideal tersebut. Dalam hal diet, Wanita sangat mudah untuk terdorog melakukan diet sehat, apalagi mereka yang diimingi-imingi postur tubuh yag menarik.

Urusan diet sehat sebenarnya bukan hanya sekedar menurunkan berat (massa) tubuh dengan mengatur asupan nurisi dari berbagai makanan yang dikonsumsi. Berbagai tips terkait usaha melangsingkan badan pun banyak dijumpai. Namun, menurut laman myhealthdailynews.com, beberapa informasi itu seingkali menyesatkan. Seperti apa?

Mitos: Makan larut malam menggemukkan.

Tidak benar bahwa makanan yang dikonsumsi di malam hari hanya akan bertahan dalam lambung, tidak terpakai kalorinya, dan secara otomatis berubah menjadi lemak.

"Pada dasarnya berat badan seseorang akan bertambah jika total asupan energi hariannya melebihi energi yang dilepaskan," kata Stanner. "Namun makan, terutama makanan besar, larut malam dapat menyebabkan masalah pencernaan. Itulah mengapa hal itu tidak dianjurkan," ungkapnya.

Mitos: Sarapan dengan porsi lebih banyak akan mengindarkan Anda dari makan terlalu banyak di siang atau malam hari.

Bagi Anda yang menjaga diet sehat, melewatkan sarapan memang tidak disarankan, namun sebaliknya, sarapan terlalu banyak juga bukan ide baik. Sarapan dengan porsi besar tidak menghindarkan Anda dari rasa lapar di sisa hari. Lebih parah lagi, akan ada tumpukan kalori pada tubuh.

Sebuah studi terhadap 280 orang dengan obesitas dan 100 orang dengan berat badan normal di Jerman, yang diterbitkan dalam Journal Nutrition bulan Januari 2012, menyebutkan, sarapan besar dapat menambah ekstra 400 kalori dari yang dibutuhkan. Namun, biasanya kita tidak menyeimbangkan intake kalori ini dengan makan lebih sedikit kalori di siang dan malam hari. Karenanya, sarapan terlalu banyak kurang efektif.

Mitos: Makanan rendah lemak atau bebas lemak mengandung lebih sedikit kalori.

Hanya karena makanan diberi label sebagai rendah lemak, bukan berarti makanan itu rendah kalori. Sebab lemak di dalamnya sering digantikan dengan nutrisi lain yang berkalori, seperti protein, pati dan gula.

Makan makanan rendah lemak tidak akan secara otomatis menyebabkan penurunan berat badan. Hal ini terutama berlaku jika Anda akhirnya makan makanan rendah lemak dengan porsi yang lebih besar.

Mitos: Makan dengan porsi kecil, atau mengemil sepanjang hari membantu meningkatkan metabolisme.

Memodifikasi pola makan dengan cara ini tidak akan meningkatkan metabolisme Anda. Meski bagi sebagian orang, makan dengan porsi kecil tapi sering, sesuai untuk pola diet mereka sehingga berat badan menjadi turun; namun efek sebaliknya malah akan terjadi pada sebagian yang lain.

"Sebagian dari kita cenderung mengemil makanan tinggi lemak atau berkalori tinggi, yang justru akan membuat berat badan bertambah," kata Sara Stanner, pakar kesehatan gizi masyarakat dari British Nutrition Foundation.

"Sebenarnya jika Anda makan secara biasa, yakni dengan mengkonsumsi makanan rendah energi seperti sayuran, maka akan lebih baik bagi Anda. Secara umum, studi menunjukkan bahwa jika Anda mencoba untuk menurunkan berat badan, pendekatan terbaik adalah makan tiga kali sehari dan dua tiga kali makan makanan ringan yang sehat," jelasnya.


Dari berbagai sumber | Mitos Seputar Diet; Merubah pemahaman tentang diet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Most Reading

Sidebar One